JAKARTA - Pemerintah semakin memperkuat perhatian terhadap tenaga kesehatan dengan menambah kuota rumah subsidi permanen.
Tambahan 5.000 unit membuat total rumah subsidi yang dialokasikan bagi nakes mencapai 35.000 unit. Program ini menyasar tenaga kesehatan spesialis seperti Perawat Anestesi, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM), dan Terapis Wicara.
Langkah ini diambil untuk memberikan kepastian hunian yang layak sekaligus memacu semangat para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
Penambahan Kuota Rumah Subsidi bagi Nakes
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menambah kuota rumah subsidi sebesar 5.000 unit bagi tenaga kesehatan. Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Kemenkes, Yuli Farianti, menyatakan bahwa penambahan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan dengan Menteri PKP Maruarar Sirait.
Dengan tambahan ini, total rumah subsidi bagi nakes kini mencapai 35.000 unit. Penambahan kuota ini tidak hanya meningkatkan kesempatan para nakes memiliki hunian layak, tetapi juga menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan para pekerja medis yang menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan.
Lokasi Pembangunan Rumah Subsidi
Rumah subsidi untuk nakes akan dibangun di tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Penentuan lokasi ini mempertimbangkan distribusi tenaga kesehatan serta kebutuhan hunian di daerah-daerah dengan jumlah tenaga medis yang signifikan.
Langkah strategis ini diharapkan dapat mempercepat akses nakes terhadap hunian yang layak, memudahkan mobilitas mereka dalam menjalankan tugas, dan memberikan dampak positif bagi pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Program Rumah Subsidi Sebelumnya
Sebelumnya, Menteri PKP bersama Menteri Kesehatan telah mengalokasikan 30.000 unit rumah subsidi bagi tenaga kesehatan, bidan, dan perawat. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong Program 3 Juta Rumah serta Program Cek Kesehatan Gratis.
Penambahan kuota terbaru ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjamin kesejahteraan nakes, sekaligus memperkuat komitmen terhadap program-program sosial yang menyentuh langsung masyarakat kecil atau wong cilik.
Sinergi Pemerintah untuk Kesejahteraan Nakes
Menteri PKP menekankan bahwa program perumahan bagi nakes ini merupakan program pertama kali yang berhasil diwujudkan secara nyata. Dengan dukungan BP Tapera dan BTN, pemerintah berupaya memastikan rumah subsidi bukan sekadar janji atau pidato, melainkan benar-benar hadir di lapangan.
Sinergi lintas kementerian ini bertujuan agar tenaga kesehatan dapat memiliki hunian yang layak, meningkatkan motivasi mereka, serta memperkuat pelayanan kesehatan nasional secara berkesinambungan.