Kesehatan

Pentingnya Air Minum Steril untuk Melindungi Kesehatan Anak dan Keluarga

Pentingnya Air Minum Steril untuk Melindungi Kesehatan Anak dan Keluarga
Pentingnya Air Minum Steril untuk Melindungi Kesehatan Anak dan Keluarga

JAKARTA - Air adalah sumber kehidupan yang tidak bisa dipisahkan dari keseharian manusia.

Namun, sering kali kualitas air minum terabaikan, padahal air yang tidak matang bisa membawa ancaman kesehatan serius. Masih ada orang yang memilih minum air mentah tanpa disterilisasi, meski risikonya cukup berbahaya.

Mengonsumsi air yang tidak matang membuka peluang tubuh terpapar bakteri, virus, atau zat berbahaya lain. Kondisi ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan, terutama jika dilakukan dalam jangka panjang. Karena itu, memastikan air yang diminum aman menjadi langkah mendasar menjaga kesehatan keluarga.

Dokter gizi Johanes Chandrawinata menjelaskan, air minum seharusnya tidak hanya matang, tetapi juga steril. Ada banyak cara untuk mensterilkan air, mulai dari dididihkan, distilasi, filtrasi, hingga radiasi. Semua metode ini bertujuan agar air benar-benar bebas dari kontaminasi berbahaya.

Risiko Kesehatan Akibat Air Tidak Steril

Air yang diambil dari sumber terbuka maupun ledeng di Indonesia pada dasarnya harus dimasak terlebih dahulu. Tanpa proses perebusan, risiko adanya bakteri kontaminan masih sangat besar. Itulah sebabnya, kebiasaan memasak air hingga mendidih tetap relevan sampai hari ini.

Selain soal keamanan, asupan air yang cukup juga sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh. Kekurangan cairan bahkan dalam tahap ringan sudah bisa menimbulkan dampak, terutama pada fungsi otak. Dehidrasi ringan diketahui dapat menurunkan konsentrasi serta memengaruhi kemampuan berpikir anak-anak.

Fakta ini diperkuat oleh temuan dari Journal of the American Nutrition Association yang menyebut sekitar 22 persen anak di Indonesia mengalami dehidrasi. Kondisi serupa juga ditemukan dalam studi The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST), yang mencatat hampir separuh siswa sekolah menderita dehidrasi ringan karena kurang minum sebelum dan selama beraktivitas.

Ketersediaan air minum yang sehat dan berkualitas di rumah berperan besar dalam mencegah masalah tersebut. Jika akses terhadap air matang atau air layak minum terjamin, risiko dehidrasi bisa ditekan secara signifikan. Dengan begitu, kesehatan fisik sekaligus kemampuan kognitif anak dapat terjaga optimal.

Cara Menjaga Air Tetap Aman Dikonsumsi

Menurut Johannes, memasak air adalah syarat utama untuk menjamin air layak dikonsumsi. Proses perebusan hingga suhu tinggi terbukti mampu memusnahkan berbagai mikroorganisme berbahaya. Langkah sederhana ini menjadi pondasi penting dalam menjaga kesehatan keluarga.

Ia menekankan bahwa meski tampak sepele, perebusan air sangat krusial di negara seperti Indonesia yang masih menghadapi tantangan kualitas air bersih. Dengan membiasakan keluarga mengonsumsi air matang, risiko penyakit akibat kontaminasi air bisa berkurang secara drastis.

Dari sisi lain, perkembangan teknologi juga mendukung upaya menjaga kualitas air. Head of Marketing Amidis, Astrid Adelaide Siregar, menuturkan proses pemurnian modern kini mampu menghasilkan air dengan tingkat keamanan lebih tinggi.

Air yang diproses dengan distilasi, misalnya, dipanaskan hingga di atas 110 derajat Celcius, lalu dikondensasi kembali menjadi air murni. Hasilnya adalah air bebas kontaminan kimia maupun mikroorganisme.

Dengan begitu, masyarakat punya banyak pilihan untuk memastikan air minum tetap sehat. Apakah melalui perebusan di rumah atau dengan memanfaatkan teknologi pemurnian modern, yang terpenting adalah air yang diminum benar-benar steril dan aman.

Strategi Memenuhi Kebutuhan Hidrasi Keluarga

Selain memasak air sendiri, masyarakat juga bisa memilih air minum dalam kemasan sebagai alternatif. Data Badan Pusat Statistik mencatat lebih dari 40 persen rumah tangga di Indonesia menggunakan air kemasan bermerek atau isi ulang sebagai sumber utama.

Pilihan ini hadir karena dianggap lebih praktis dan terjamin keamanannya. Meski begitu, prinsip utama dalam pemilihan air minum tetap sama, yaitu memastikan kebersihan dan kualitasnya. Air matang atau air kemasan harus benar-benar bebas dari zat berbahaya agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Air yang bersih tidak hanya sekadar melepaskan rasa haus, melainkan juga berperan besar dalam menunjang kesehatan tubuh. Johannes kembali menegaskan, air yang sehat adalah kunci tumbuh kembang optimal, khususnya bagi anak-anak.

Jika keluarga sudah terbiasa minum air matang atau air dengan kualitas tinggi, maka kesehatan jangka panjang bisa lebih terjaga. Hal ini juga menjadi investasi penting bagi kualitas hidup generasi mendatang.

Kesadaran akan pentingnya menjaga air minum yang bersih perlu terus ditanamkan sejak dini. Semakin banyak keluarga yang menerapkan kebiasaan ini, semakin besar pula dampaknya terhadap peningkatan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index