JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional sekaligus Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan pangan Indonesia.
Dalam Dialog Pemuda Tani dan peluncuran Pusat Kajian serta Advokasi Pemuda Tani Indonesia, Amran menyampaikan bahwa semangat petani muda menjadi energi baru yang sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan ketahanan pangan.
“Generasi muda adalah kekuatan moral dan produktif yang akan memastikan keberlanjutan pangan Indonesia. Semangat mereka menjadi penggerak perubahan yang nyata,” ungkap Amran. Ia menekankan bahwa keberanian memulai langkah di sektor pertanian, meski kecil, memiliki dampak besar terhadap ekonomi nasional.
Amran juga menekankan pentingnya kesungguhan dan ketekunan. Swasembada pangan yang menjadi target pemerintah bukan hasil instan, melainkan kerja keras berkelanjutan dari seluruh petani, termasuk generasi muda.
Dengan semangat dan komitmen yang sama, perubahan signifikan dapat tercapai walau dimulai dari jumlah kecil, kata Amran.
Dukungan Kebijakan untuk Pemuda Tani
Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono, menekankan bahwa revisi kebijakan pangan ke depan harus memberi ruang lebih besar bagi pemberdayaan petani.
Menurutnya, petani adalah pahlawan yang jasanya besar bagi bangsa. Swasembada pangan menjadi simbol kemandirian dan harga diri nasional, serta bukti bahwa Indonesia mampu mengelola sumber daya pangan secara mandiri.
Kebijakan nyata mendukung peran pemuda terlihat dalam Perpres 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Peraturan ini memberi ruang bagi produksi dan konsumsi pangan yang beragam dan berbasis potensi lokal.
Budisatrio menyatakan bahwa dukungan ini memungkinkan generasi muda menekuni sektor pangan dengan lebih profesional dan terarah.
Program Petani Milenial dan Brigade Pangan menjadi wujud konkret pemberdayaan pemuda. Melalui program ini, mereka memperoleh pendampingan usaha, akses pembiayaan, dan penguatan kapasitas kewirausahaan, sehingga siap berkontribusi aktif dalam ketahanan pangan nasional.
Inovasi dan Kemandirian Petani dalam Praktik
Amran menekankan bahwa keberhasilan swasembada pangan bukan sekadar angka, tetapi hasil dari inovasi dan kemandirian petani. Generasi muda diharapkan mampu mengelola lahan secara efisien, mengembangkan budidaya ternak, serta memanfaatkan teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas.
“Di ruangan ini mungkin hanya ada 50 orang pemuda. Namun jika bergerak bersama dengan komitmen yang sama, mereka cukup menggerakkan perubahan ekonomi Indonesia. Perubahan besar lahir dari keberanian memulai, bukan sekadar jumlah besar,” ujar Amran.
Program pembinaan yang melibatkan pemuda tani memungkinkan adopsi teknologi modern dan praktik pertanian berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi ketergantungan impor, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian.
Masa Depan Ketahanan Pangan dan Peran Pemuda
Pemerintah menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama, dan peran petani muda menjadi kunci utama. Amran menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan beras menjadi awal dari keberhasilan mengelola komoditas strategis lain secara mandiri.
Pendampingan, regulasi, dan program kewirausahaan bagi pemuda tani diharapkan menciptakan generasi petani yang inovatif, produktif, dan mampu menghadapi tantangan global.
Pemerintah optimistis, dengan semangat petani muda dan dukungan kebijakan yang tepat, Indonesia akan memperkuat kedaulatan pangan, menjaga keberlanjutan sumber daya, serta menciptakan kesejahteraan yang lebih merata bagi seluruh masyarakat.
“Kita tidak hanya membangun ketahanan pangan, tetapi juga membangun karakter petani masa depan. Semangat dan keberanian generasi muda akan menjadi modal utama untuk pertanian berkelanjutan,” tutup Amran.