JAKARTA - Banyak orang mengira psoriasis dan eczema adalah penyakit kulit yang sama karena memiliki gejala serupa seperti gatal, kering, dan bersisik.
Padahal, kedua kondisi ini memiliki penyebab dan karakteristik yang berbeda. Memahami perbedaannya menjadi penting agar langkah pengobatan yang diambil tidak keliru.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, Fiedya Wati Kusuma, menjelaskan bahwa psoriasis termasuk penyakit autoimun kronis yang menyebabkan pertumbuhan sel kulit terlalu cepat.
Kondisi ini membuat kulit menebal, kering, bersisik, serta menimbulkan rasa gatal atau nyeri. Biasanya psoriasis muncul di area kepala, siku, lutut, atau punggung bawah.
Sementara itu, eczema atau eksim adalah peradangan kulit yang menyebabkan kulit merah, gatal, kering, bahkan pecah-pecah. Penyakit ini lebih sering dialami oleh anak-anak, meski juga bisa muncul pada orang dewasa.
Penyebab eczema umumnya berkaitan dengan reaksi sistem imun terhadap iritasi atau alergen, seperti debu, sabun, makanan, atau udara dingin.
Penyebab yang Membedakan Psoriasis dan Eczema
Fiedya menjelaskan bahwa perbedaan mendasar antara psoriasis dan eczema terletak pada faktor penyebabnya.
Psoriasis muncul karena sistem kekebalan tubuh tidak bekerja sebagaimana mestinya, sehingga mempercepat proses pembentukan sel kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering, bersisik, dan menimbulkan plak putih di permukaannya.
Kondisi autoimun ini bisa kambuh berulang kali dan dipengaruhi oleh faktor genetik, stres, maupun gangguan kesehatan tertentu. Psoriasis bukan penyakit menular, tetapi bisa sangat mengganggu kenyamanan dan penampilan penderitanya. Penanganan biasanya difokuskan untuk mengontrol gejala dan mencegah kekambuhan.
Berbeda dengan itu, eczema memiliki pemicu yang lebih beragam dan kompleks. Faktor keturunan dan lingkungan berperan besar dalam kemunculannya.
Pada sebagian kasus, ditemukan adanya mutasi gen yang berhubungan dengan pembentukan lapisan pelindung kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih sensitif terhadap iritasi, alergi, maupun infeksi.
Ciri Khas yang Perlu Diperhatikan pada Kulit
Walau sama-sama menyerang kulit, psoriasis dan eczema dapat dibedakan dari sensasi, tampilan, serta lokasi munculnya gejala.
Dari sisi sensasi, eczema menimbulkan rasa gatal sangat hebat hingga pengidapnya sering menggaruk sampai berdarah. Bila luka terbuka, risiko infeksi sekunder seperti nanah, bengkak, atau demam bisa terjadi.
Sementara pada psoriasis, rasa gatal cenderung lebih ringan tetapi disertai sensasi panas atau perih seperti digigit semut api. Kulit pengidap psoriasis tampak menebal, kering, dan bersisik menyerupai ketombe. Bedanya, area penebalan tersebut disertai sisik berwarna putih keperakan yang mudah mengelupas.
Dari tampilan kulit, eczema menyebabkan kemerahan dan peradangan yang jika sering digaruk bisa menyebabkan penebalan kulit. Psoriasis pun menimbulkan kemerahan, namun lapisan penebalan kulitnya lebih jelas.
Awalnya berupa benjolan kecil yang meluas, kemudian ditutupi sisik tebal. Perbedaan ini bisa menjadi acuan penting dalam mengenali jenis penyakit kulit yang diderita.
Lokasi, Pemicu, dan Kondisi yang Terkait
Lokasi munculnya kedua penyakit ini juga berbeda. Eczema biasanya muncul pada area lipatan tubuh seperti belakang lutut, siku bagian dalam, leher, dan pergelangan tangan.
Sebaliknya, psoriasis lebih sering muncul di area non-lipatan seperti siku luar, lutut, punggung, kulit kepala, telapak tangan, telapak kaki, kuku, telinga, hingga kelopak mata.
Dari segi pemicu, eczema sering disebabkan oleh iritasi atau alergi akibat paparan sabun, deterjen, debu, bulu hewan, kelembapan udara, perubahan suhu, serta makanan tertentu seperti susu sapi, telur, kacang, kedelai, dan gandum.
Sedangkan psoriasis dapat kambuh karena stres, infeksi, atau obat-obatan tertentu, meskipun beberapa pemicunya juga mirip dengan eczema.
Selain itu, faktor usia turut memengaruhi. Eczema lebih sering dialami oleh bayi dan anak-anak, serta pada beberapa kasus dapat membaik seiring bertambahnya usia. Psoriasis umumnya muncul pada usia remaja akhir hingga dewasa muda antara 15 hingga 35 tahun.
Eczema sering terkait dengan alergi dan kulit sensitif, sedangkan psoriasis lebih banyak ditemukan pada pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, jantung, obesitas, dan bahkan depresi.
Fiedya menegaskan pentingnya mengenali ciri khas kedua penyakit ini. “Dengan memahami perbedaan psoriasis dan eczema, kita dapat lebih waspada terhadap gejala yang muncul pada kulit. Jika keluhan terus berulang, semakin parah, atau mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter kulit,” ujarnya.