Indonesia dan Australia Bangun Kemitraan Keamanan Modern untuk Masa Depan

Rabu, 12 November 2025 | 15:52:29 WIB
Indonesia dan Australia Bangun Kemitraan Keamanan Modern untuk Masa Depan

JAKARTA - Presiden Indonesia, Prabowo Subinato, menegaskan bahwa kunjungannya ke Sydney, Australia, menandai babak baru dalam kemitraan strategis kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Australia mencapai kesepakatan penting di bidang pertahanan dan keamanan yang menjadi fondasi untuk stabilitas kawasan. Prabowo menekankan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar simbolis, melainkan langkah konkret untuk meningkatkan keamanan bersama.

“Kita telah melakukan diskusi yang sangat baik, dan saya rasa kita telah mencapai kesepakatan penting, perjanjian penting antara Australia dan Indonesia, yang berkomitmen untuk menjalin kerja sama yang erat di bidang pertahanan dan keamanan,” ujar Prabowo. 

Kesepakatan ini menjadi tonggak penting yang menegaskan posisi kedua negara sebagai tetangga yang saling menghormati dan siap bekerja sama menghadapi tantangan regional.

Sejarah dan Landasan Hubungan Pertahanan RI-Australia

Kerja sama bidang pertahanan Indonesia dan Australia memiliki sejarah panjang yang terus diperkuat. Nota kesepahaman pertama tercatat pada 1995, diikuti dengan Perjanjian Lombok pada 2006 dan Defence Cooperation Agreement (DCA) pada 2024. 

Semua ini menunjukkan konsistensi kedua negara dalam menjaga keamanan kawasan dan membangun hubungan strategis yang saling menguntungkan.

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya prinsip “good neighbour policy” sebagai dasar hubungan bilateral. 

Menurutnya, Indonesia dan Australia ditakdirkan hidup berdampingan sebagai negara tetangga yang saling menghormati, membantu, dan bekerja sama menghadapi tantangan bersama, termasuk dalam masalah pertahanan dan keamanan.

“Sekali lagi, Perdana Menteri, Wakil Perdana Menteri, terima kasih banyak telah menerima saya dengan cara yang begitu baik,” ucap Prabowo, disambut tepuk tangan hadirin. Pernyataan ini menegaskan semangat persahabatan dan kerja sama yang kuat antara kedua negara.

Rencana Penandatanganan Kesepakatan di Indonesia

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyampaikan bahwa perjanjian kerja sama baru akan secara resmi diteken di Indonesia pada Januari 2026. 

Ia menambahkan bahwa kesepakatan ini dibangun atas dasar perjanjian keamanan yang ditandatangani pemerintahan Soeharto sekitar 30 tahun lalu dan memperkuat prinsip integritas serta kedaulatan wilayah Indonesia.

“Perjanjian ini merupakan perpanjangan penting dari kerja sama keamanan dan pertahanan kita yang telah ada. Ini menunjukkan bahwa hubungan kita tetap sekuat sebelumnya. Dan itu merupakan hal yang luar biasa bagi kawasan kita dan bagi rakyat Australia maupun Indonesia,” ujar Albanese. 

Ia menambahkan bahwa konsultasi di tingkat pemimpin dan menteri akan dilakukan secara berkala untuk melaksanakan kegiatan keamanan yang saling menguntungkan dan menangani potensi ancaman keamanan.

Manfaat Strategis dan Stabilitas Kawasan

Kesepakatan pertahanan ini diharapkan membawa manfaat nyata bagi kedua negara dan kawasan secara lebih luas. Dengan mekanisme konsultasi yang dijadwalkan secara rutin, kedua negara dapat merespons ancaman keamanan secara efektif serta memperkuat kapasitas pertahanan masing-masing. 

Selain itu, kerja sama ini juga memberikan sinyal positif bagi stabilitas politik dan ekonomi kawasan Asia-Pasifik.

Prabowo menekankan bahwa hubungan bilateral ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan, menjaga perdamaian, dan menghadapi tantangan regional bersama-sama. 

Kolaborasi ini juga menjadi bukti konkret bahwa hubungan Indonesia dan Australia tidak hanya dibangun di atas kepentingan ekonomi, tetapi juga keamanan dan stabilitas jangka panjang.

Terkini