JAKARTA - Kemacetan di Jakarta yang kerap menimbulkan frustrasi bagi masyarakat dapat diminimalisir melalui peningkatan penggunaan transportasi umum secara masif dan terintegrasi.
Tokoh nasional Anies Baswedan menekankan bahwa masalah kemacetan tidak semata-mata disebabkan oleh jumlah kendaraan pribadi atau kondisi jalanan yang sempit, melainkan karena pembangunan transportasi publik yang belum optimal.
Dalam diskusi yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Anies menyampaikan bahwa sejak awal menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2017, jumlah pengguna transportasi umum harian hanya sekitar 350 ribu orang.
Melalui peluncuran sistem transportasi integrasi JakLingko, angka ini meningkat menjadi 1 juta penumpang per hari hanya dalam dua tahun. Menurutnya, target penggunaan transportasi publik hingga 4 juta orang per hari dapat menekan kemacetan secara signifikan.
“Kalau 4 juta warga Jakarta menggunakan kendaraan umum setiap hari, kemacetan di ibu kota akan jauh berkurang. Kuncinya adalah memperbanyak transportasi umum terintegrasi yang menjangkau seluruh wilayah Jakarta,” jelas Anies.
Dengan demikian, penambahan armada dan perluasan jangkauan transportasi menjadi langkah penting agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi.
Peningkatan Kualitas dan Integrasi Moda Transportasi
Anies menekankan bahwa upaya pengurangan kemacetan memerlukan layanan transportasi umum yang nyaman, aman, dan terjangkau. Integrasi antar moda seperti kereta, bus, dan angkutan berbasis aplikasi digital menjadi kunci agar masyarakat lebih memilih transportasi publik.
“Integrasi antar moda transportasi harus diperluas dan kualitas pelayanan publik terus ditingkatkan. Masyarakat harus merasa lebih cepat, aman, dan nyaman menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi,” tambahnya.
Program JakLingko yang menghubungkan KRL, TransJakarta, MRT, dan moda transportasi lain telah menunjukkan hasil positif, tetapi masih diperlukan langkah tambahan untuk mencapai target 4 juta penumpang per hari.
Selain itu, Anies menyoroti pentingnya inovasi digital, mulai dari pembayaran elektronik hingga pemantauan real-time, agar layanan transportasi publik semakin efisien dan dapat mengakomodasi kebutuhan warga di semua wilayah Jakarta.
Peningkatan kualitas layanan diharapkan mendorong loyalitas masyarakat terhadap transportasi publik, sekaligus menurunkan jumlah kendaraan pribadi yang memadati jalanan.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan dari Transportasi Publik
Peralihan warga dari kendaraan pribadi ke transportasi umum tidak hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga berdampak positif pada ekonomi dan lingkungan. Mengurangi jumlah kendaraan pribadi berarti menurunkan emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi energi, serta mengurangi biaya sosial akibat kemacetan.
Anies menilai bahwa target penggunaan 4 juta orang per hari akan mendorong produktivitas masyarakat karena waktu perjalanan menjadi lebih singkat. Dampak positif lain mencakup pengurangan konsumsi bahan bakar, menekan polusi udara, dan menciptakan ruang kota yang lebih nyaman.
Dengan demikian, investasi pada transportasi publik tidak hanya menjadi solusi mobilitas, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan kota berkelanjutan.
Dukungan dan Strategi Pemerintah Daerah
Anies mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, operator transportasi, dan masyarakat, untuk bersinergi dalam meningkatkan penggunaan transportasi publik. Selain penambahan armada, diperlukan strategi edukasi dan sosialisasi agar masyarakat memahami manfaat beralih ke transportasi umum.
Program integrasi transportasi publik di Jakarta juga didukung dengan peningkatan infrastruktur, seperti jalur busway, stasiun yang nyaman, dan fasilitas penunjang untuk pejalan kaki.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa pendekatan terpadu yang melibatkan teknologi, sarana, dan kesadaran publik akan lebih efektif dalam mengatasi kemacetan jangka panjang.
Dengan langkah-langkah ini, Anies optimistis bahwa Jakarta bisa mencapai target 4 juta penumpang per hari, mengurangi kemacetan secara signifikan, serta menghadirkan kota yang lebih produktif, ramah lingkungan, dan nyaman bagi warganya.