Menikmati Ramen dengan Bijak: Pentingnya Menjaga Keseimbangan untuk Kesehatan Tubuh

Rabu, 12 November 2025 | 09:30:58 WIB
Menikmati Ramen dengan Bijak: Pentingnya Menjaga Keseimbangan untuk Kesehatan Tubuh

JAKARTA - Ramen telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Jepang. Hidangan ini bukan sekadar mi dalam kuah gurih, tetapi juga simbol kehangatan dan kenikmatan sederhana yang menenangkan hati. 

Tekstur mi yang kenyal berpadu dengan kaldu kental, potongan daging, telur, rumput laut, dan sedikit sayuran membuat ramen dicintai oleh banyak orang di berbagai negara. Di Jepang sendiri, banyak orang rela mengantre hanya untuk mendapatkan satu mangkuk ramen dari kedai favorit mereka.

Namun, di balik cita rasa gurih yang menggoda, ada temuan ilmiah yang mengingatkan kita untuk lebih bijak dalam menikmati hidangan ini. 

Sebuah studi di Jepang yang dimuat dalam Journal of Nutrition, Health and Ageing menemukan bahwa kebiasaan makan ramen tiga kali atau lebih dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kematian dini. 

Hasil ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan menjadi pengingat penting bahwa segala sesuatu yang berlebihan, termasuk makanan lezat seperti ramen, tetap harus dijaga porsinya.

Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 6.500 peserta berusia 40 tahun ke atas, terdiri dari 2.361 laki-laki dan 4.385 perempuan. Mereka dibagi ke dalam empat kelompok berdasarkan seberapa sering mereka makan ramen, mulai dari yang jarang hingga yang rutin mengonsumsinya beberapa kali seminggu.

Temuan Studi dan Fakta yang Mengejutkan

Selama masa penelitian selama 4,5 tahun, tercatat 145 kasus kematian, dengan 100 di antaranya disebabkan oleh kanker dan 29 karena penyakit jantung. Para peneliti mencatat bahwa sepertiga peserta rutin makan ramen setiap minggu. 

Mayoritas dari kelompok ini adalah laki-laki muda yang memiliki kebiasaan lain seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan cenderung mengalami kelebihan berat badan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ramen tiga kali atau lebih dalam seminggu berhubungan dengan peningkatan risiko kematian dini, terutama pada pria di bawah usia 70 tahun. 

Namun, para peneliti menegaskan bahwa penelitian ini bersifat observasional. Artinya, studi ini belum bisa membuktikan bahwa ramen secara langsung menyebabkan kematian dini, melainkan menunjukkan adanya hubungan kuat antara kebiasaan makan ramen berlebihan dan gangguan kesehatan tertentu.

Meskipun demikian, hasil studi ini tetap memberikan peringatan bahwa terlalu sering mengonsumsi ramen dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jika tidak diimbangi dengan gaya hidup yang seimbang. 

Kuah ramen diketahui memiliki kandungan garam atau natrium yang sangat tinggi, yang menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya tekanan darah dan risiko penyakit jantung serta stroke.

Bahaya Konsumsi Garam Berlebihan dari Ramen

Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah kaitan antara konsumsi kuah ramen dan meningkatnya risiko kesehatan. Orang yang terbiasa menghabiskan seluruh kuah ramen cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi. 

Kuah ramen, terutama jenis tonkotsu, shio, dan miso, mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan, meningkatkan beban kerja jantung, serta mempercepat kerusakan pembuluh darah.

Selain garam, ramen juga mengandung kadar lemak tinggi dan rendah serat, sehingga kurang ideal jika dikonsumsi terlalu sering. 

Kondisi ini akan semakin berisiko bila seseorang juga memiliki gaya hidup yang kurang sehat, seperti jarang berolahraga, sering begadang, atau mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak. Para peneliti menambahkan bahwa kombinasi antara alkohol dan konsumsi ramen yang berlebihan bisa meningkatkan risiko kematian dini secara signifikan.

“Ramen dan kuahnya mengandung kadar garam yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit akibat garam, seperti stroke dan kanker lambung,” tulis tim peneliti dalam kesimpulannya. 

Meski demikian, bukan berarti ramen harus dihindari sepenuhnya. Kuncinya adalah mengatur frekuensi dan cara menikmatinya dengan lebih bijak, misalnya dengan tidak menghabiskan seluruh kuahnya, menambahkan sayuran segar, serta memilih porsi yang lebih kecil.

Menikmati Ramen dengan Seimbang dan Cerdas

Ramen tetap bisa dinikmati tanpa harus mengorbankan kesehatan jika kita tahu cara menyiasatinya. Langkah pertama adalah membatasi konsumsi ramen menjadi sesekali saja, bukan rutinitas mingguan. 

Cobalah untuk menambah sayuran seperti brokoli, tauge, bayam, atau jamur agar kandungan serat meningkat. Pilih juga ramen dengan kuah bening (shoyu atau shio) dibanding tonkotsu yang cenderung tinggi lemak.

Selain itu, penting untuk memperhatikan asupan garam harian dari sumber lain seperti makanan kemasan atau saus. 

Jika sering mengonsumsi ramen, seimbangkan dengan banyak minum air putih dan olahraga teratur untuk membantu menstabilkan tekanan darah. Dengan cara ini, kamu masih bisa menikmati rasa khas ramen tanpa khawatir terhadap dampak buruk bagi kesehatan.

Pada akhirnya, studi ini mengingatkan bahwa hidup sehat bukan tentang melarang diri menikmati makanan favorit, melainkan tentang menjaga keseimbangan. 

Seperti halnya dalam semangkuk ramen, keseimbangan rasa dan porsi menjadi kunci utama. Ramen bisa tetap menjadi comfort food yang menenangkan, selama kita tahu kapan harus berhenti di tengah kenikmatan.

Terkini